Senin, 24 Desember 2012

Inilah Cinta


Oleh:
Jalaluddin Rumi

Inilah cinta, membumbung ke langit
Setiap saat mengoyak seratus cadar
Mula-mula, mengingkari hidup
Akhirnya, melangkah tanpa kaki
Menganggap dunia ini tak tampak
Sepi semua yang muncul di benak
”O, jiwa,” kataku, ”Semoga kau berbahagia
Memasuki negeri orang-orang tercinta
Memandang daerah yang tak tercapai mata
Menyusup ke dalam lekuk liku dada!
Dari mana datangnya nafas ini, o jiwa
Dari mana pula asal denyut jantung, o hati?
Burung, bicaralah dengan bahasa burung
Kutahu artinya yang terselubung
Jiwaku pun menyahut, ”Aku berada di pabrik
Yang sedang mengolah air dan tanah liat
Aku pun melepaskan diri dari sana
Ketika sedang diciptakan
Waktu tak kuat lagi aku bertahan, mereke menyeretku
Dan menuangku
Sehingga bagaikan bola bentukku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar